Kamis, 11 Maret 2010

CTI Investasi di Bosowa

CTI Investasi di Bosowa

JAKARTA, KOMPAS.com- Perusahaan perdagangan semen dan klinker ternama di Timur Tengah yang berbasis di Yordania, CTI Group Inc, menandatangani naskah kerja sama bisnis dengan Bosowa Corporation untuk mengembangkan bisnis semen Bosowa, Kamis (11/3/2010) kemarin di Jakarta.

Naskah kerja sama kedua kelompok usaha tersebut dilakukan oleh Sadikin Aksa selaku Managing Director Bosowa Corporation dan Mazen M Djajani, Chief Executive Officer Cement Trader Incorporated (CTI).

Dengan kerja sama ini, CTI menjadi investor Timur Tengah pertama di industri semen Indonesia. Kerja sama diawali dengan penempatan investasi CTI secara bertahap pada PT Semen Batam, pabrik penggilingan semen yang dimiliki Bosowa Corporation.

Perjanjian itu difasilitasi Arqaam Capital, sebuah lembaga yang bertindak sebagai penasihat investasi CTI. "Kerjasama ini akan menjadi tonggak perjalanan bisnis Semen Batam dan bisnis semen Bosowa pada umumnya. Keunggulan CTI yang merupakan perusahaan dagang (trader) semen dan klinker terbesar di kawasan teluk dan berbasis di Yordania, diyakini akan meningkatkan daya saing Semen Batam, yang saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 1,2 juta ton per tahun, baik di dalam negeri maupun internasional," ujar Sadikin Aksa.

Sadikin menambahkan, Bosowa melihat transaksi kerja sama ini dapat menyinergikan utilisasi perusahaan, sehingga mempunyai daya saing yang kuat, khususnya untuk Batam dan di tingkat regional.

"Dengan demikian ke depan Bosowa Corp diharapkan dapat memiliki keunggulan untuk menjadi pemain semen global seiring dengan tren peningkatan konsumsi semen dunia yang rata-rata mencapai lima persen," katanya.

Langkah awal

Kerja sama ini juga merupakan langkah awal atas rencana korporasi Bosowa yang akan melepas 20 persen sahamnya di PT Semen Batam melalui pasar modal. Nilai perusahaan Semen Batam diperkirakan mencapai Rp 600 miliar.

Mazen M Djajani, mengatakan, Semen Batam termasuk salah satu pemain yang memimpin pasar di Sumatera. "Investasi ini merupakan rencana strategis kami untuk mengembangkan diversifikasi di industri semen yang akan memperkuat bisnis inti di perdagangan semen, klinker serta transportasi," tambah Mazen.

Nilai tambah CTI di kawasan regional juga akan meningkat dan CTI akan memanfaatkan kekuatan sinergi ini untuk lebih meningkatkan daya saing Semen Batam baik di Indonesia maupun regional. Semen Batam mulai berproduksi semen pada Juni 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar